Khalifah Umar bin Khattab
memberi contoh bagi para pemimpin untuk terjun langsung melihat
rakyatnya. Umar seolah tak punya rasa lelah utuk mengetahui persoalan
warga, dan setelahnya, dia sendiri yang turun tangan untuk mengatasi
masalah itu, seperti dilansir
islamicmovement.org.
Khalifah Umar justru enggan aksinya menolong warga diketahui orang lain.
Dia melakukannya sembunyi-sembunyi.
Pada kisah lain menceritakan, Umar kembali
meronda malam-malam untuk melihat keadaan dan mencari orang membutuhkan
pertolongan. Dari sebuah perumahan kumuh, dia mendengar tangisan pilu
anak-anak. Didengarnya dari luar gubuk itu, seorang ibu tengah
menenangkan gelisah para buah hatinya. Mereka kelaparan dan tidak bisa
tidur. Tidak mempunyai bahan makanan, sang ibu merebus batu dan selalu
mengatakan masakannya belum matang dengan harapan anak-anaknya bakal
kelelahan menunggu masakan selesai dan tertidur.
Umar seketika
menangis melihat keadaan itu. Dia langsung menuju gudang makanan kota
dan memanggul sekarung bermacam-macam bahan makanan untuk diserahkan
pada ibu itu. Dia bahkan tidak mengijinkan pengawalnya ikut membantu.
Sesampainya di rumah itu, Umar segera memberikan ransum dan memasaknya
sendiri. Dia juga menyuapi anak-anak itu satu per satu. Dengan perut
kenyang, mereka pun terlelap. Khalifah itu pamit pulang. Sama seperti
perempuan melahirkan, ibu itu tidak tahu orang datang itu adalah sang
Khalifah Umar bin Khattab.
Itu tadi sepenggal kisah blusukan
dilakukan Umar bin Khattab. Meski tak banyak petinggi dunia melakukan
hal sama, tapi sang khalifah telah mengajarkan terjun langsung melihat,
dan mendekat dengan warga membawa hikmah luar biasa dan mendekatkan jiwa
pemimpin dengan orang yang dipimpin. Sebaliknya, penguasa tidak tahu
keadaan sekitar hanya tinggal menunggu kedigdayaannya selesai dengan
tragis sebab dibenci rakyat.
sumber :http://www.merdeka.com/dunia/blusukan-ala-umar-bin-khattab-ditiru-jokowi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar