Hati adalah ibarat sebuah benteng. Setan
sebagai musuh kita selalu ingin memasuki benteng tersebut. Setan
senantiasa ingin memiliki dan menguasai benteng itu. Oleh karena itu
perlu mengetahui Pintu-pintu
Cara setan untuk masuk.
Pintu pertama:
Ini adalah pintu terbesar yang akan dimasuki setan yaitu HASAD (dengki) dan tamak. Jika seseorang begitu tamak
pada sesuatu, ketamakan tersebut akan membutakan, membuat tuli dan
menggelapkan cahaya kebenaran, sehingga orang seperti ini tidak lagi
mengenal jalan masuknya setan. Begitu pula jika seseorang memiliki sifat
hasad, setan akan menghias-hiasi sesuatu seolah-olah menjadi baik
sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang
mungkar.
Pintu kedua:
Ini juga adalah pintu terbesar
yaitu MARAH. Ketahuilah, marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada
saat ini tentara setan akan melakukan serangan dan mereka akan
menertawakan manusia. Jika kondisi kita seperti ini, minta
perlindunganlah pada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
إذا غضب الرجل فقال : أعوذ بالله سكن غضبه
“Jika seseorang marah, lalu dia mengatakan: a’udzu billah (aku
berlindung pada Allah), maka akan redamlah marahnya.” (As Silsilah Ash
Shohihah no. 1376)
Pintu ketiga:
Yaitu sangat suka
menghias-hiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada.
Orang seperti ini sungguh akan sangat merugi karena umurnya hanya
dihabiskan untuk tujuan ini.
Pintu keempat:
Yaitu
kenyang karena telah menyantap banyak makanan. Keadaan seperti ini akan
menguatkan syahwat dan melemahkan untuk melakukan ketaatan pada Allah.
Kerugian lainnya akan dia dapatkan di akhirat sebagaimana dalam hadits:
فَإِنَّ أَكْثَرَهُمْ شِبَعًا فِى الدُّنْيَا أَطْوَلُهُمْ جُوعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia, dialah yang
akan sering lapar di hari kiamat nanti.” (HR. Tirmidzi. Dalam As
Silsilah Ash Shohihah)
Pintu kelima:
Yaitu tamak pada
orang lain. Jika seseorang memiliki sifat seperti ini, maka dia akan
berlebih-lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidak memiliki
sifat seperti yang ada pada pujiannya. Akhirnya, dia akan mencari muka
di hadapannya, tidak mau memerintahkan orang yang disanjung tadi pada
kebajikan dan tidak mau melarangnya dari kemungkaran.
Pintu keenam:
Yaitu sifat selalu tergesa-gesa dan tidak mau bersabar untuk
perlahan-lahan. Padahal terdapat sebuah hadits dari Anas, di mana
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
التَّأَنيِّ مِنَ اللهِ وَ العُجْلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin
tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu
Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro)
Pintu ketujuh:
Yaitu cinta harta. Sifat seperti ini akan membuat berusaha mencari
harta bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang menjadi
bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan kewajiban yang
berkaitan dengan harta.
Pintu kedelapan:
Yaitu selalu
berburuk sangka terhadap muslim lainnya. Jika seseorang selalu berburuk
sangka (bersu’uzhon) pada muslim lainnya, pasti dia akan selalu
merendahkannya dan selalu merasa lebih baik darinya. Seharusnya seorang
mukmin selalu mencari udzur dari saudaranya. Berbeda dengan orang
munafik yang selalu mencari-cari ‘aib orang lain.
Semoga kita dapat mengetahui pintu-pintu ini dan semoga kita diberi taufik oleh Allah untuk menjauhinya. Aamiin...
Wallahu A'lam Bishawab ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar